.....foto-foto yang lain di bawah....
Disamping mancing waderan, mancing karangan, mancing pasiran dan teknik mancing lain yang telah berkembang di Jogjakarta, ternyata ada satu teknik mancing lagi yang mulai dilirik untuk dicoba yakni mancing baronang. Ikan baronang termasuk ikan kecil namun tarikannya saat terkena pancing sangat dahsyat...
Geliat mancing baronang ini dimulai pada saat pemancing Jogja kedatangan dua sahabat pemancing dari Negeri Batam, sebut saja namanya Om Nico dan Om Arif, keduanya datang ke Jogja untuk memperkenalkan teknik mancing baronang dengan bumbu-bumbu kenikmatan dan sensasi mancing baronang yang dahsyat itu, saking ngebetnya memperkenalkan (baca:ngracun!) mereka juga memberikan beberapa alat mancing baronang sekaligus, dan kamipun memperhatikan dengan seksama cerita tentang mancing baronang yang katanya dahsyat tersebut.
Lama kelamaan kami-kami, pemancing di Jogja ini tertarik ingin mencobanya dan sampai saat ini sudah lumayan sering mancing baronang dan hasilnya pun tidak mengecewakan, hasil mancing baronang untuk akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 ini merupakan hasil yang terbaik di Indonesia dalam hal bobot hasil tangkapan. Banyak rekan pemancing baronang dari luar kota telah berkesempatan merasakan tarikan baronang Jogja ini. Salah satu spot mancing baronang yang sangat berpotensi adalah di pantai selatan wilayah Gunung Kidul DIY.
Dari pengalaman mancing dan bertanya-tanya pada pakarnya (pakar mancing baronang) serta dari referensi yang ada, Ikan baronang atau dalam bahasa internasional dikenal dengan nama Rabbit Fish ada beberapa jenis:
1. Siganus Guttatus or Orange Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Tompel.
2. Siganus Javus or Streaked Spinefoot, or in Indonesian Baronang Angin.
3. Siganus Canaliculatus or White Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Susu / Lingkis.
4. Siganus Virgatus or Barehead Spinefoot, or in Indonesian Baronang Kea2 / Kalung.
5. Siganus Stellatus or Brown Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Lada.
6. Siganus Vermiculatus or Vermiculated Spinefoot, or in Indonesian Baronang Batik.
Berdasar pengalaman mancing baronang dan dari bertanya kesana-kemari, mancing baronang merupakan teknik mancing yang membutuhkan skil tersendiri, kemampuan membaca getaran pelampung saat umpan lumut dimakan ikan sangat mempengaruhi hasil pancingannya. Kadang getaran pelampung itu sangat keras sehingga bisa langsung digentak aja jorannya, kadang juga sangat halus hingg kita tidak tahu kalau umpan sudah dimakan ikan.
Secara umum untuk mancing baronang perlu disiapkan piranti sebagai berikut :
Joran/Rod
Tegek
Joran yang dipilih oleh mania mancing baronang adalah joran tegeg, sebuah joran panjang tanpa line guide, pemilihan joran tegeg ini dimaksudkan agar sensasi mancing baronang lebih terasa, fight dengan ikan dalam keterbatasan panjang senar memicu adrenalin meningkat kata mereka yang sudah getol mancing baronang.
Joran/tegeg yang cocok adalah yang karakternya fast action. Kekuatanya medium-hard (medium carbon,hi carbon,super carbon) panjang yang paling ideal antara 4 – 5.4 meter. Selain joran tegek bisa juga menggunakan joran biasa atau juga handline, biasanya untuk mancing dengan kedalaman air diatas 7 meter, seperti di bagan, dermaga, di atas perahu. Joran dengan kualitas yang baik semoga hasilnya bisa lebih baik
Senar/kenur
Ukuran kenur yang dipakai menyesuaikan dengan target yang akan ditangkap, jika suatu tempat berpotensi banyak baronang besar gunakan line ukuran lebih besar, untuk di Jogja ini menggunakan line 0,40 mm pun masih mau dan bisa, penggunanan panjang senar pada joran tergantung kedalaman air di lokasi mancing,bisa 1/2 joran,2/3 joran,3/4 joran
Pancing Garong dan Engkel
Pada umumnya pemancing baronang menggunakan pancing garong buatan sendiri karena bisa memilih jenis, merk, size, kekuatan bahan mata kail, bisa menggunakan mata kail biasa atau carbon atau udah jadi beli di toko pancing.
Pelampung
Pelampung digunakan untuk mengetahui apakah umpan sedang dimakan ikan atau tidak, jika bergetar biasanya sedang dimakan, kadang juga tidak bergetar hanya berputar, kemampuan untuk membedakan getaran pelampun ini membutuhkan ketrampilan tersediri, perlu berlatih. Namun jika tidak yakin apakah umpan sedang dimakan ikan atau belum, tidak ada salahnya langsung digentak aja.. spekulasi.. kata pemancing-pemancing baronang istilahnya GGB : Gentak Gak Bayar, gitu!!
Umpan
Umpan yang dipergunakan untuk mancing baronang di Jogja ini adalah lumut hijau, atau rumput laut hijau, ada juga yang menggunakan jeroan/hati ikan laut yang dipotong kecil-kecil. Umpan lumut ijo biasanya dipergunakan saat menggunakan mata pancing garong, umpan hati ikan saat menggunakan pancing engkel (satu mata pancing). Di daerah lain umpan yang sering dipakai antara lain, lumut merah, lumut ijo juga, udang kupas, cumi iris, nasi lumat bahkan sampai kue-kue yang terbuat dari terigu sepeti bakwan, dsb.
Inilah foto-foto hasil mancing baronang di Jogja, lokasinya di salah satu pantai di Pantai Selatan Wilayah Gunung Kidul. Kolaborasi JogjAngler (komunitas pemancing jogja) dan pemancing baronang luar kota Yogyakarta.
Geliat mancing baronang ini dimulai pada saat pemancing Jogja kedatangan dua sahabat pemancing dari Negeri Batam, sebut saja namanya Om Nico dan Om Arif, keduanya datang ke Jogja untuk memperkenalkan teknik mancing baronang dengan bumbu-bumbu kenikmatan dan sensasi mancing baronang yang dahsyat itu, saking ngebetnya memperkenalkan (baca:ngracun!) mereka juga memberikan beberapa alat mancing baronang sekaligus, dan kamipun memperhatikan dengan seksama cerita tentang mancing baronang yang katanya dahsyat tersebut.
Lama kelamaan kami-kami, pemancing di Jogja ini tertarik ingin mencobanya dan sampai saat ini sudah lumayan sering mancing baronang dan hasilnya pun tidak mengecewakan, hasil mancing baronang untuk akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 ini merupakan hasil yang terbaik di Indonesia dalam hal bobot hasil tangkapan. Banyak rekan pemancing baronang dari luar kota telah berkesempatan merasakan tarikan baronang Jogja ini. Salah satu spot mancing baronang yang sangat berpotensi adalah di pantai selatan wilayah Gunung Kidul DIY.
Dari pengalaman mancing dan bertanya-tanya pada pakarnya (pakar mancing baronang) serta dari referensi yang ada, Ikan baronang atau dalam bahasa internasional dikenal dengan nama Rabbit Fish ada beberapa jenis:
1. Siganus Guttatus or Orange Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Tompel.
2. Siganus Javus or Streaked Spinefoot, or in Indonesian Baronang Angin.
3. Siganus Canaliculatus or White Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Susu / Lingkis.
4. Siganus Virgatus or Barehead Spinefoot, or in Indonesian Baronang Kea2 / Kalung.
5. Siganus Stellatus or Brown Spotted Spinefoot, or in Indonesian Baronang Lada.
6. Siganus Vermiculatus or Vermiculated Spinefoot, or in Indonesian Baronang Batik.
Berdasar pengalaman mancing baronang dan dari bertanya kesana-kemari, mancing baronang merupakan teknik mancing yang membutuhkan skil tersendiri, kemampuan membaca getaran pelampung saat umpan lumut dimakan ikan sangat mempengaruhi hasil pancingannya. Kadang getaran pelampung itu sangat keras sehingga bisa langsung digentak aja jorannya, kadang juga sangat halus hingg kita tidak tahu kalau umpan sudah dimakan ikan.
Secara umum untuk mancing baronang perlu disiapkan piranti sebagai berikut :
Joran/Rod
Tegek
Joran yang dipilih oleh mania mancing baronang adalah joran tegeg, sebuah joran panjang tanpa line guide, pemilihan joran tegeg ini dimaksudkan agar sensasi mancing baronang lebih terasa, fight dengan ikan dalam keterbatasan panjang senar memicu adrenalin meningkat kata mereka yang sudah getol mancing baronang.
Joran/tegeg yang cocok adalah yang karakternya fast action. Kekuatanya medium-hard (medium carbon,hi carbon,super carbon) panjang yang paling ideal antara 4 – 5.4 meter. Selain joran tegek bisa juga menggunakan joran biasa atau juga handline, biasanya untuk mancing dengan kedalaman air diatas 7 meter, seperti di bagan, dermaga, di atas perahu. Joran dengan kualitas yang baik semoga hasilnya bisa lebih baik
Senar/kenur
Ukuran kenur yang dipakai menyesuaikan dengan target yang akan ditangkap, jika suatu tempat berpotensi banyak baronang besar gunakan line ukuran lebih besar, untuk di Jogja ini menggunakan line 0,40 mm pun masih mau dan bisa, penggunanan panjang senar pada joran tergantung kedalaman air di lokasi mancing,bisa 1/2 joran,2/3 joran,3/4 joran
Pancing Garong dan Engkel
Pada umumnya pemancing baronang menggunakan pancing garong buatan sendiri karena bisa memilih jenis, merk, size, kekuatan bahan mata kail, bisa menggunakan mata kail biasa atau carbon atau udah jadi beli di toko pancing.
Pelampung
Pelampung digunakan untuk mengetahui apakah umpan sedang dimakan ikan atau tidak, jika bergetar biasanya sedang dimakan, kadang juga tidak bergetar hanya berputar, kemampuan untuk membedakan getaran pelampun ini membutuhkan ketrampilan tersediri, perlu berlatih. Namun jika tidak yakin apakah umpan sedang dimakan ikan atau belum, tidak ada salahnya langsung digentak aja.. spekulasi.. kata pemancing-pemancing baronang istilahnya GGB : Gentak Gak Bayar, gitu!!
Umpan
Umpan yang dipergunakan untuk mancing baronang di Jogja ini adalah lumut hijau, atau rumput laut hijau, ada juga yang menggunakan jeroan/hati ikan laut yang dipotong kecil-kecil. Umpan lumut ijo biasanya dipergunakan saat menggunakan mata pancing garong, umpan hati ikan saat menggunakan pancing engkel (satu mata pancing). Di daerah lain umpan yang sering dipakai antara lain, lumut merah, lumut ijo juga, udang kupas, cumi iris, nasi lumat bahkan sampai kue-kue yang terbuat dari terigu sepeti bakwan, dsb.
Inilah foto-foto hasil mancing baronang di Jogja, lokasinya di salah satu pantai di Pantai Selatan Wilayah Gunung Kidul. Kolaborasi JogjAngler (komunitas pemancing jogja) dan pemancing baronang luar kota Yogyakarta.